Museum Gedung Sate Bandung, Museum Jaman Now



Ketika kita ditanya ikon yang sangat terkenal dari Jawa Barat, mungkin ada dua ikon yang paling banyak dimunculkan. Yang pertama Kujang dan yang kedua Gedung Sate. Dan yang akan menjadi bahasan untuk kali ini adalah tentang Gedung Sate. Bangunan yang menjadi tempat berkantornya Gubernur Jawa Barat ini dikenal karena ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya.

Selain menjadi pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat, Gedung Sate mempunyai sisi sejarah yang sangat besar didalam perjalanan sejarah Indonesia dan Jawa Barat. Gedung Sate dirikan seiring dengan dimulainya pembangunan Jalan Raya Pos ( De Groote Postweg) oleh Herman Willem Daendels, serta perintisan pusat Kota bandung oleh Bupati Wiranatakusumah II yang membangun komplek Alun-alun dan Pendopo.


Peletakan batu pertama pembangunan Gedung Sate dilakukan pada tanggal 27 Juli 1920, oleh Johanna Catherina Coops, putri sulung dari Walikota Bandung saat itu, B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jendral Batavia J.P. Graaf van Limburg. Dengan menghabiskan biaya 6 juta Gulden, proses pembangunan Gedung Sate ini memakan waktu sekitar 4 tahun hingga selesai tahun 1924.


Dan dalam rangka menyongsong satu abad dibangunnya Gedung Sate, pemerintahan Provinsi Jawa Barat melalui gagasan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan akhirnya pembangunan Museum Gedung Sate dimulai. 

Museum Gedung Sate ini merupakan sebuah gagasan yang mempersembahkan pengetahuan tentang nilai kedaerahan dan keIndonesian yang menunjukkan keberagaman, serta keindahan dalam bentuk karya arsitektur.


Museum Gedung Sate ini dibagi menjadi beberapa wilayah yang bisa dikunjungi diantaranya : zona pengenalan, zona eksplorasi, audiovisual, zona interaksi, dan zona kontemplasi. 

Museum ini dilengkapi dengan teknologi terkini dalam penyajian informasi yang edukatif dan menghibur serta mengadopsi konsep smart museum yang diantaranya : Augmented Reality, Interactive Floor, Virtual Reality, dan Interactive Picture Frame.



Museum Gedung Sate ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan beserta Wakil Gubernur Deddy Mizwar pada hari Jumat 8 Desember 2017 dan para tamu undangan lain nya. Di awal kita memasuki museum, kita akan melihat Gedung Sate dari masa sebelum dibangun hingga sampai dengan sekarang. Dikemas dengan tampilan yang smart dan menarik sehingga informasi yang kita baca semakin menarik.


Designer Museum Gedung Sate, Ade Garnadi menuturkan didalam museum ini para pengunjung bisa melihat informasi seputar Gedung Sate dari masa ke masa serta para pimpinan yang pernah menjabat di Jawa Barat dari awal hingga saat ini. 

Termasuk profil tokoh, peta persebaran heritage di Kota Bandung, audio visual tentang Gedung Sate, augmented reality, architarium dan virtual reality (VR) tentang Gedung Sate.


Museum Gedung Sate ini menggabungkan konsep modern dan tradisional, terlihat dengan adanya perpaduan antar teknologi terkini di beberapa spot museum dengan dihadirkan nya beberapa material bangunan yang menjadi bagian disaat membangun Gedung Sate.

Museum Gedung Sate ini dibuka untuk umum setiap hari Selasa - Minggu dari mulai pukul 10.00 - 16.00 WIB , kecuali hari Senin libur. Dan selama bulan Desember 2017 ini para pengunjung museum tidak dikenakan biaya masuk  alias gratis.



Komentar