Semarak Festival Pacu Jalur 2018


Setiap event didaerah pasti diharapkan bisa menjadi sebuah sajian yang mempresentasikan apa yang ada di daerah tersebut.Terlebih jika kegiatan event tersebut sudah berjalan berpuluh puluh tahun bahkan ratusan tahun lamanya. Seperti sebuah acara Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi Provinsi Riau.

Nah nama Pacu Jalur itu sendiri secara harfiah berasal dari kata pacu yang artinya balap atau balapan. Dan jalur yaitu sebuah perahu dayung tradisional di Riau. Jadi bisa diartikan Pacu Jalur itu adalah balapan perahu dayung tradisional.
Perahu yang terbuat dari  gelondongan besar yang dipahat tengahnya sehingga bisa memuat 40-60 orang. Kemudian di cat warna warni dengan ornamen kepala ular naga, buaya, dan lain lain.

Festival Pacu Jalur merupakan sebuah event pariwisata yang saat ini sudah berusia hampir 115 tahun lebih. Dilihat sekilas namanya memang belum terlalu familiar ditelinga masyarakat umum. Tetapi Festival Pacu Jalur ini termasuk kedalam 100 Calender of Event (CoE) Nasional dari Kementerian Pariwisata.

Festival yang berlangsung dari tanggal 29 Agustus  hingga 1 September ini akan menampilkan hampir lebih dari 100 perahu yang akan melintasi sungai Kuantan Singingi (Kuansing) mulai dari Kuantan Hulu sampai di Kecamatan Cerenti di muara sungai.
Acara pembukaan Festival Pacu Jalur ini berlangsung di Lapangan Limuno, Teluk Kuantan. Dan dihadiri oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman, Bupati Kuantan H Mursini, dan Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Esthy Reko Astuty.

"Kekuatan Festival Pacu Jalur itu sangat besar, selain karena sejarah penyelenggaraan yang sudah ratusan tahun festival ini juga sangat menonjol dari sisi kebudayaan Melayu." menurut Esthy Reko Astuty.

Itu terlihat dari ditampilkan nya beberapa tarian khas Melayu seperti Tari Sombah Carano. Tarian ini merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu undangan. Tarian yang diisi oleh para penari pria dengan membawa pedang dan perisai seolah sedang berjaga, dan kemudian para penari perempuan datang dengan berlenggak lenggok menghampiri para tamu undangan.

Ada juga Tarian Manyokok, tarian ini bercerita tentang kegiatan masyarakat Kuangsing dalam mencari ikan disungai. Selain itu, dari awal kedatangan Gubernur dan para tamu undangan sudah disuguhi aksi lempar pantun yang sangat kental nuansa Melayu.

Didalam penutup acara pembukaan ini disuguhkan Tarian Rakyat Kolosal yang menceritakan kehidupan sehari hari masyarakat Kuansing. Dan para tamu undangan pun diajak untuk turun menari bersama para penari lainnya.

Dalam sambutan nya Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik Festival Pacu Jalur ini. "Festival ini sudah berusia ratusan tahun, tentu sarat akan nilai sejarah dan budayanya. Saya harap Festival Pacu Jalur ini bisa terus berkembang dan tetap masuk kedalam Calendar of Event nya Kementrian Pariwisata. Karena tidak mudah suatu event bisa lolos masuk ke Calendar of Event" ucap Menpar Arief Yahya.

"Tahun depan akan lebih ketat lagi kurasi nya, tapi saya yakin Festival Pacu Jalur bisa terus masuk di Calender of Event dari Kementrian Pariwisata dengan kelebihannya". Ucap Menteri asal Banyuwangi ini.

Dalam hal pariwisata yang harus diperhatikan adalah rumus 3A yaitu Akses, Amenitas, dan Atraksi. Festival Pacu Jalur mempunyai ini, tinggal ditingkatkan aksesnya saja. Karena semakin mudah akses menuju tempat wisata akan semakin banyak juga mendatangkan wisatawan.

Festival Pacu Jalur yang kental nuansa Melayu ini diharapkan mendatangkan para wisatawan mancanegara asal Malaysia dan Singapura yang masih merupakan satu rumpun Melayu.


Komentar