Semangat Kebersamaan Dalam Perbedaan di SIPA 2018



Benteng Vastenburg Solo yang sehari-harinya hanya dikunjungi beberapa pengunjung disaat musim sekolah sudah kembali masuk, awal September ini mendadak ramai didatangi banyak pengunjung.

Bukan tanpa sebab, karena tanggal 6-8 September 2018 kemarin baru saja diadakan sebuah event Internasional di Benteng peninggalan masa penjajahan Belanda tersebut.

Solo International Performing Art (SIPA) 2018 yang tahun ini memasuki tahun ke-10 dalam penyelenggaraan maha karya seni pertunjukan, mengusung tema "We are the world we are the nation".
Acara yang diikuti oleh 17 delegasi dari 7 negara serta 11 kelompok budaya dari tanah air ini akan berkolaborasi mempertunjukkan keahlian mereka didepan penonton yang berkunjung ke Benteng Vasternburg Solo.

Guna menambah semaraknya acara SIPA 2018 ini, panitia penyelenggara menambahkan beberapa acara pendukung lain nya. Salah satunya adalah acara yang diberi nama SIPA Mark.

SIPA Mark merupakan sebuah pergelaran yang bertujuan membangun sebuah pasar seni pertunjukan. Yang didalamnya bakal ada etalase seni pertunjukan, pelaku pasar seni, dan ruang transaksi.


Dampak dari diadakannya SIPA Mark ini bisa dilihat dari meningkatnya kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hotel - hotel penuh pengunjung, wisata kuliner dan industri kreatif UMKM juga meningkatkan perekonomian masyarakat.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta Hasta Gunawan mengatakan sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi atas apa yang panitia SIPA lakukan untuk kemajuan Pariwisata serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Surakarta.

Dilain pihak, maskot SIPA 2018 Melati Suryodarmo serta Direktur SIPA 2018 Ibu Irawati Kusumorasri mengungkapkan kebahagiaannya dengan dilangsungkan acara SIPA 2018. Dengan tema "We are the world we are the nation" yang menggambarkan semangat kebersamaan dalam perbedaan yang diusung SIPA dalam pergelaran tahun ini.
Foto : Alexio Alberto Cesar 
Dengan menggambil view Benteng Vastenburg sebagai latar, sebuah panggung utama disiapkan dengan tata cahaya yang menakjubkan semakin menambah kemeriahan acara SIPA 2018 ini. Selain panggung panggung kecil disekitarnya, terdapat juga stand stand bazar serta food truck dengan berbagai olahan kuliner.

Di hari pertama penyelenggaraan SIPA 2018 dilakukan upacara pembukaan yang diawali dengan ditabuhnya alat musik kenong oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Wakil Walikota Solo Achmad Purnomo, serta Direktur SIPA 2018 Irawati Kusumorasri dengan dibarengi pijaran kembang api di langit Kota Solo.
Penampilan perdana oleh maskot SIPA 2018 Melati Suryodarmo yang malam itu menggunakan gaun warna merah menyala lengkap dengan busur dan anak panah seakan ingin memanah hati para penonton untuk setia menikmati pertunjukan SIPA ini.
Foto : Alexio Alberto Cesar 

Berkolaborasi dengan Semarak Candrakirana, serta LieneRoebana Dance Company dari Belanda disusul dengan penampilan Chinese Youth Goodwill Association dari Taiwan serta drummer kawakan Gilang Ramadhan.

Di sela sela pertunjukan Wakil Walikota Solo Achmad Purnomo menyampaikan pidato sambutan Walikota FX Hadi Rudyatmo yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya Achmad Purnomo mengatakan bahwa seni budaya memiliki peran starategis dalam membentuk branding sebuah kota.

Terlebih kota Solo yang merupakan produsen pelaku seni pertunjukan, yang mahsyur diseluruh Indonesia. Karenanya kita patut memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya bagi gelaran SIPA kali ini,” ungkap Achmad Purnomo.

Kepala BEKRAF RI, Triawan Munaf menambahkan bahwa Industri seni pertunjukan memiliki kontribusi yang besar dalam menyumbang pendapatan negara. "Hampir 10 persen nya pendapatan negara itu didapatkan dari industri kreatif seperti ini.” ungkap Triawan Munaf.

Sementara, menurut Irawati Kusumorasri yang merupakan Direktur SIPA mengatakan dalam 10 tahun terakhir, SIPA mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Itu bisa dilihat dari banyaknya perkembangan dalam bentuk kekaryaan, hingga perkembangan dalam bentuk event atau festival itu sendiri.
Foto : Alexio Alberto Cesar 

“Dan tahun ini kita memunculkan program baru seperti SIPA for Student, dan SIPA Mart yang arahnya bertujuan untuk pengembangan seni pertunjukan kedepan.” kata dia.

Didalamnya SIPA for student ini menjadi wadah bagi mereka yang ingin belajar produksi sebuah penyelenggaraan event atau festival kesenian. Sedangkam SIPA Mart adalah forum yang mewadahi pelaku industri seni pertunjukan dengan pembeli seni pertunjukan dari dalam dan luar negeri.

Komentar