Program "Pesantren Juara" Sukses Hasilkan 1074 Ponpes Kreatif dan Mandiri di Jabar Melalui OPOP


Program One Pesantren One Product (OPOP) yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum yang termasuk kedalam bagian program "Pesantren Juara", akhirnya mulai memperlihatkan hasil yang signifikan.

Hal ini bisa dilihat dengan adanya perwakilan 1500 pondok pesantren di seluruh Jawa Barat yang mendaftar serta mengikuti audisi dalam acara One Pesantren One Product (OPOP) tahun 2019.  Dari 1500 pesantren tersebut dilakukan penyaringan dengan seleksi administrasi kelengkapan data persyaratan dan terjaringlah 1338 pesantren yang lolos ke tahap audisi seleksi tahap 1 di tingkat Kecamatan.



Dari 1338 pesantren yang dipanggil untuk mengikuti audisi, hanya sekitar 1287 pesantren saja yang bisa datang untuk mengikuti audisi yang dilakukan di tiap 27 Kabupaten Kota se Jawa Barat. Adapun juri dalam audisi ini didatangkan dari kalangan akademisi (diantaranya dari SBM ITB, Unpad, Ikopin dan universitas lainnya), kalangan pengusaha dan dari kalangan pondok pesantren yang bukan hanya maju dalam bidang pendidikan namun juga sukses dalam berbisnis.

Program Pesantren Juara ini merupakan salah satu dari 17 program unggulan Jabar Juara yang menitikberatkan bahwa setiap pesantren yang ada di Jawa Barat minimal harus memiliki satu produk hasil olahan sendiri yang kemudian bisa dipasarkan kepada masyarakat luas.


Selain itu, OPOP berupaya membangun kemandirian pesantren melalui pemberdayaan ekonomi dengan membantu pesantren memilih komoditi. Kemudian, memberi pelatihan, magang, dan pendampingan produksi pemasaran, serta keuangan. Hingga saat ini OPOP telah memasuki tahap temu bisnis dan simbolis penyerahan hadiah oleh gubernur untuk semua pesantren yang lolos audisi tahap 1 tingkat kecamatan. Acara penyerahan hadiah tersebut digelar dengan mengambil tempat di Ballroom Trans Convention Centre Bandung pada tanggal 3 September 2019 kemarin.


Dalam sambutannya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan program OPOP ini adalah mimpi besar dirinya dan juga Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum yang sama sama pernah mengeyam pendidikan di pesantren. Ketika dahulu semuanya serba sulit, untuk bisa bergerak atau ingin berkembang. Setelah menjabat dan memiliki kewenangan, maka program ini akhirnya bisa dilaksanakan.


Disaat yang bersamaan juga dilakukan penyerahan penghargaan dan hadiah, penguatan modal usaha secara simbolis kepada perwakilan kecamatan di 27 Kabupaten/Kota sekaligus penandatanganan MOU anatara pengusaha dan pesantren yang disaksikan langsung Gubernur & Wakil Gubernur Jawa Barat.

Baca juga : BERBAGI INOVASI DENGAN UMKM MELALUI PELATIHAN MANAJEMEN RETAIL OLEH ALFAMART

Dari 1287 pesantren yang mengikut audisi tersebut, terjaring sekitar 1074 pesantren yang lolos dan berhak melaju ke tahap selanjutnya, serta mendapatkan hadiah berupa: Temu bisnis, pelatihan dan pemagangan, bantuan penguatan modal usaha, serta promosi produk (pameran, dll).


Pesantren ini pun sekarang tengah melakukan digitalisasi untuk kegiatan ekonomi. Salah satunya dengan menjual produk melalui e-commerce dan platform lainnya. Tujuannya adalah tidak lain untuk meningkatkan pasar penjualan agar menjadi lebih luas dan meningkat.

Komentar

  1. Mantap luar biasa pemprov sekarang ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah bah, memberdayakan pesantren untuk lebih maju dan mandiri

      Hapus

Posting Komentar