Habibie : From Bandung With Love
Kota Bandung mempunyai tempat tersendiri bagi Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih dikenal B.J Habibie mantan Presiden ketiga negeri ini yang beberapa waktu lalu telah wafat dan meninggalkan sebuah cerita, cinta, dan mahakarya bagi kita semua.
1. Hijrah Ke Bandung
Rumah Habibie ketika kecil di Pare Pare |
Keluarga Habibie dengan berat hati meninggalkan Parepare setelah kepergian sang ayah tercinta pada 3 September 1950, kejadian tersebut membuat kehidupan keluarga berubah. Rumah dan kendaraan yang ada di Pare-Pare dijual oleh sang ibu dan memutuskan pindah ke Bandung. Tepatnya di Jalan Imam Bonjol, Kota Bandung.
Habibie kecil yang mengenyam pendidikan TK, dan SD di Parepare melanjutkan sekolahnya di SMPN 5 Bandung dan Gouvernments Middlebare School (SMAK Dago Bandung) untuk lanjutan tingkat atasnya. Putra dari pasangan Raden Ajeng Tuti Martini Puspowodjojo dan Alwi Abdul Jalil Habibie ini memang dibekali dengan pendidikan yang cukup.
Bangunan SMAK Dago sebelum dibongkar |
Sempat menimba ilmu di Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kala itu bernama Universitas Indonesia Bandung. Setahun kemudian sekitar tahun 1960, Habibie memutuskan untuk melanjutkan studi di Rhein Westfalen Technische Hochschule (RWTH) Aachen, Jerman Barat. Di kampus barunya, Habibie memilih untuk mengambil jurusan teknik penerbangan, tepatnya tentang konstruksi pesawat terbang.
Habibie ketika berkuliah di Jerman |
Dan lulus pada tahun 1955 dengan predikat summa-cumlaude. Hampir sepuluh tahun lamanya waktu yang dihabiskan Habibie untuk menuntut ilmu di bidang penerbangan. Dan sang ibulah yang membiayai kuliahnya sebelum akhirnya pemerintah memberikan bantuan beasiswa.
2. Menemukan Cinta Sejati
Habibie beserta keluarga |
Meski sempat menjalin kisah dengan perempuan Jerman (seperti yang diceritakan dalam film Rudy Habibie) rupanya pelabuhan akhir Habibie tetaplah pada Ainun. Bertempat di Rangga Malela, Bandung 12 Mei 1962, Ainun akhirnya resmi menyandang status sebagai istri Habibie. Akad nikah Habibie dan Ainun digelar secara adat dan budaya Jawa, sedangkan resepsi pernikahan digelar keesokan harinya dengan adat dan budaya Gorontalo di Hotel Preanger Bandung.
Habibie dan Ainun setelah akad nikah |
Berbagai cara pun dilakukan untuk bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Kerja keras dan berhemat mulai dari berjalan kaki menuju tempat bekerja biasa dilakukan Habibie. Begitupun dengan Ainun, mengantri di tempat pencucian umum juga dilakukan untuk berhemat.
Poster film Habibie & Ainun |
3. Perlahan Impian Itu Terwujud
Habibie muda dengan pesawatnya |
Selang empat tahun, Habibie mendapat kedudukan sebagai Kepala Divisi Metode dan Teknologi dalam industri pesawat militer dan komersial. Lagi-lagi dalam empat tahun, Habibie kembali mendapat jabatan baru. Kinerjanya membuatnya dipercaya menjadi Direktur Teknologi merangkap Vice President di perusahaan tersebut selama lima tahun. Dia menjadi satu-satunya orang Asia yang dipercaya sebagai Vice President di MBB.
Memiliki karir cemerlang di MBB tidak membuat Habibie lupa dengan negara tercinta. Pada 1968, sebanyak 40 insinyur Indonesia berhasil mendapat pekerjaan di MBB berkat rekomendasinya. Rupanya hal itu dilakukan untuk mempersiapkan sumber daya jika sewaktu-waktu menciptakan produk kedirgantaraan di Tanah Air. Hingga pada tahun 1978, Habibie mendapat kedudukan sebagai Penasihat Senior bidang teknologi di MBB.
Habibie setelah bekerja di MBB |
Sebelum adanya teori Habibie ini, adanya keretakan dalam pesawat yang sulit untuk dideteksi lebih awal. Jalan yang dilakukan adalah meningkatkan faktor keamanan dengan menambah massa konstruksi yang dipakai. Bobot pesawat pun akan bertambah sehingga tidak efektif dalam penerbangan.
Namun setelah muncul terobosan yang sering disebut Teori Habibie ini hal tersebut tidak lagi perlu dilakukan. Letak dan besar retakan bisa dihitung. Dengan begitu, standar keamanan pesawat meningkat. Teori ini pun sudah digunakan oleh berbagai industri maskapai di dunia.
4. Kembali dan mengabdi untuk negeri
Berbincang dengan Presiden Soeharto |
Habibie kembali ke tanah air setelah diminta Presiden saat itu Soeharto untuk membantu pengembangan industri dan teknologi di Indonesia. Menjabat Dirut Pertamina, Menteri Riset dan Teknologi selama 4 periode berturut turut 1978-1998, menjadi Dirut Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN) dan PT. PINDAD.
Presiden Soeharto meninjau persiapan N250 |
Dan yang cukup membanggakan Habibie akhirnya berhasil menciptakan sebuah mahakaryanya yakni Pesawat N-250 Gatot Kaca, sebuah pesawat turboprop berkapasitas 50-70 penumpang yang berhasil lepas landas pada tanggal 10 Agustus 1995 sebagai kado kemerdekaan 50 tahun Indonesia. Meski pada akhirnya proyek produksi pesawat tersebut terhenti akibat krisis moneter ditahun 1997.
Mantan Presiden Soeharto memberikan ucapan selamat |
Masa kepemimpinan Presiden Habibie pun tak berlangsung lama, pada tanggal 20 Oktober 1999 melalui sidang paripurna MPR RI yang menolak laporan pertanggungjawaban nya. Salah satu penyebabnya adalah dengan adanya referendum di Timor Timur yang akhirnya memisahkan diri dan menjadi negara Timor Leste.
Walaupun masa kepemimpinan nya yang terbilang paling sebentar, tetapi Habibie berhasil memberikan kontribusi seperti beberapa Undang-undang (UU) menjadi terobosan baru, yaitu UU Otonomi Daerah, UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, serta UU Partai Politik.
Selain itu, ia juga membebaskan atau memberikan peluang kepada masyarakat banyak untuk mengeluarkan pendapatnya. Hal ini membuat bermunculannya berbagai partai politik sehingga aturan yang melarang berdirinya serikat buruh independen juga dihapus.
Dalam hal ekonomi di era Habibie nilai tukar dollar terhadap rupiah berhasil ditekan. Sempat melonjak di kisaran Rp 10 ribu bahkan hingga Rp 15 ribu, Habibie mengakhiri masa kepemimpinannya dengan nilai tukar rupiah yang menguat menjadi Rp 6.500. Bahkan hingga saat inipun rekor nilai tukar rupiah belum bisa mendekati ke nilai tersebut.
Dapur Jompo Bandung hasil inisiasi Habibie |
Selepas turun dari pemerintahan Habibie lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tinggal di Jerman. Selain di Jakarta ternyata beliau pun memiliki sebuah rumah di daerah Sersan Bajuri Bandung yang telah ditempatinya sejak tahun 1980. Disekitar lingkungan tempat tinggalnya, Habibie dikenal sebagai sosok dermawan dan ramah, dua kata itu yang kerap terucap dari warga.
Peresmian RS Ginjal R.A Habibie |
Ternyata BJ Habibie juga memiliki andil yang cukup besar dalam perancangan pesawat Dorier Do 31. Pesawat ini merupakan jet transportasi eksperimental milik Jerman Barat. Pesawat ini dirancang untuk memenuhi spesifikasi NATO. Namun karena tingginya biaya produksi dan masalah teknis lainnya, proyek dari Dornier Do 31 ini dibatalkan. Meski begitu, nama BJ Habibie masih terdaftar sebagi penyumbang ide dalam rancangan tersebut.
R80 yang rencananya akan terbang ditahun 2019 |
Ada juga R80 sebuah pesawat yang dirancang sedemikian rupa hingga memiliki pengamanan dan sistem keselamatan yang sangat tinggi bagi para penumpangnya. Selain itu, R80 juga dilengkapi dengan teknologi fly by wire yang memungkinkan pengendalian pesawat melalui sinyal elektronik.
Karya besar BJ Habibie ini dirancang dan dikembangkan olah PT Regio Aviasi Indonesia, perusahan perancangan, pengembangan, dan manufaktur pesawat terbang yang didirikan oleh BJ Habibie dan sang putra sulung, Ilham Akbar Habibie. Pesawat R80 rencananya akan melakukan uji coba penerbangan pertamanya di Bandar udara Internasional Kertajati, Jawa Barat. Sayangnya, sebelum sempat diuji coba, sang perancang telah berpulang.
Beberapa penghargaan yang berhasil diraih diantaranya Edward Warner Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan hadiah Nobel. ITB Bandung memberikan penghargaan tertinggi Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana. Selain itu, karena dianggap berjasa bagi pemerintah Jerman, Habibie juga diberikan dua penghargaan sekaligus, yaitu Das Grosse Verdientkreuz dan Das Grosse Verdenstkreuz Mit Stern und Schulterband.
Sumber Foto : Antara, Habibie Center, dan dokumentasi istimewa
Tokoh yang sangat menginspirasi. Semoga kita bisa mengikuti jejaknya.
BalasHapusAminn minimal ilmu nya bisa kita teruskan kang
HapusPak Habibie selalu menginspirasi bagi anak-anak muda untuk ikut serta memajukan bangsa🥰
BalasHapusSalah satu cita cita yang dahulu jaman kecil selalu menjadi acuan
HapusAku lupa kenapa ibunya memilih kota bandung ya sepeninggal suaminya? Padahal Beliau kan dari jawa
BalasHapusNah ini juga masih belum dapat alasan nya dari berbagai sumber
HapusPengen ke Bandung jugaaa. Belum pernah. Kuagendakan deh 😎
BalasHapusKuyy main ke Bandung hehehe
HapusSejak awal hingga akhir, kisah Habibi mengundang decak kagum ya
BalasHapusSelalu terharu dengan perjalanan beliau terutama kisah cinta dengan ainun yang jadi sejarah
HapusRunut dan komplit bacanya enak, dari sini aq bsa mengenal eyang Habibi lebih dekat, smga sja bxk anak bangsa yg mengikuti jejak beliau. Agak sedih sbnrnya waktu pesawat pertama beliau trpaksa terhenti projeknya krna krisis moneter, namun cinta beliau akan negeri ini patut diacungi jempol
BalasHapusTerimakasih mba, masih banyak yang belum terungkap dari sosok beliau ini. Minimal artikel ini jadi salah satu informasi buat anak cucu kita kelak
HapusLelaki yg luar biasa..
BalasHapusCerdas dan peduli pada sesama..
Dan setia pada pasangan .
Al fatiha buat pak habibie
Al Fatihah...
HapusCerita yang sangat inspiratif. Habibie adalah contoh bagus bagi generasi sekarang bahwa jabatan dan karier cemerlang di negeri orang rela ditinggalkan demi mengabdi kepada negara
BalasHapusProud of you eyang 🙏
HapusPak Habibie memang memiliki pengabdian besar untuk negara yah. Ia memiliki cita-cita mulia untuk bangsa Indonesia. Bandung pastinya sangat berkesan untuk Pak Habibie apalagi bertemu dengan cinta sejati nya.
BalasHapusYupp benar sekali mba, hingga saat ini banyak orang yang kehilangan terutama yang telah merasa terbantu dengan jiwa sosial beliau
HapusBapak BJ. Habibie ini salah satu tokoh favorit saya. Saking ngefans saya gak mau ketinggalan nonton film ttg kisah beliau dan beli buku biografi beliau..
BalasHapusSama mba, dulu klo pas jaman SD ditanya cita cita mau jadi apa, aku jawab pengen kaya Habibie
HapusSampai sekarang saya masih takjub sama Pak Habibie, padahal Indonesia saat itu baru merdeka ya, kok bisa lho, kuliah di German. Pasti waktu itu lebih susah kan?
BalasHapusIya kang apalagi Ibu pak Habibie sudah ditinggalkan suaminya harus membesarkan dan membiayai anak anaknya sekolah termasuk pak Habibie.
HapusPak Habibie ini bener-bener luar biasa. Semoga semua baktinya berbuah menjadi pahala jariah.
BalasHapusBtw Kang, itu Dapur Jompo masih adakah sampai sekarang? Aku baru tau dari postingan ini.
Aminn. Masih teh pas almarhum meninggal dapur jompo jadi rame banyak yang ngunjungin
Hapus