Habibie : From Bandung With Love


Kota Bandung mempunyai tempat tersendiri bagi Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih dikenal B.J Habibie mantan Presiden ketiga negeri ini yang beberapa waktu lalu telah wafat dan meninggalkan sebuah cerita, cinta, dan mahakarya bagi kita semua.

1. Hijrah Ke Bandung


Rumah Habibie ketika kecil di Pare Pare
Habibie yang lahir di Parepare, Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936 ini mempunyai keterikatan batin yang cukup kuat dengan Kota Bandung yang sejak tahun 1950 menjadi tempat tinggal keduanya setelah Parepare.

Keluarga Habibie dengan berat hati meninggalkan Parepare setelah kepergian sang ayah tercinta pada 3 September 1950, kejadian tersebut membuat kehidupan keluarga berubah. Rumah dan kendaraan yang ada di Pare-Pare dijual oleh sang ibu dan memutuskan pindah ke Bandung. Tepatnya di Jalan Imam Bonjol, Kota Bandung.

Habibie kecil yang mengenyam pendidikan TK, dan SD di Parepare melanjutkan sekolahnya di SMPN 5 Bandung dan Gouvernments Middlebare School (SMAK Dago Bandung) untuk lanjutan tingkat atasnya. Putra dari pasangan Raden Ajeng Tuti Martini Puspowodjojo dan Alwi Abdul Jalil Habibie ini memang dibekali dengan pendidikan yang cukup.

Bangunan SMAK Dago sebelum dibongkar 
Habibie tumbuh menjadi anak yang berprestasi dan sosoknya menjadi idola sekolah kala itu.Tidak hanya secara ilmu pengetahuan, tetapi juga agama. Sejak berusia 3 tahun Habibie sudah bisa membaca ayat suci Al Quran sehingga karakternya terbentuk dari hasil tempaan kedua orangtuanya. Saat masa SMA, bakat Habibie dalam pelajaran eksakta semakin menonjol. Ketertarikan besar jelas ditunjukkannya pada fisika.

Sempat menimba ilmu di Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kala itu bernama Universitas Indonesia Bandung. Setahun kemudian sekitar tahun 1960, Habibie memutuskan untuk melanjutkan studi di Rhein Westfalen Technische Hochschule (RWTH) Aachen, Jerman Barat. Di kampus barunya, Habibie memilih untuk mengambil jurusan teknik penerbangan, tepatnya tentang konstruksi pesawat terbang.

Habibie ketika berkuliah di Jerman
Walaupun sudah mengantongi gelar diplom ingenieur dari Rhein Westfalen Technische Hochschule (RWTH) tak membuat Habibie berpuas diri. Habibie kemudian melanjutkan kuliahnya lagi untuk mendapatkan gelar doctor ingenieur dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.

Dan lulus pada tahun 1955 dengan predikat summa-cumlaude. Hampir sepuluh tahun lamanya waktu yang dihabiskan Habibie untuk menuntut ilmu di bidang penerbangan. Dan sang ibulah yang membiayai kuliahnya sebelum akhirnya pemerintah memberikan bantuan beasiswa.

2. Menemukan Cinta Sejati


Habibie beserta keluarga 
Pertama bertemu seorang yang menjadi pujaan hati ternyata cukup berkesan bagi Habibie ketika masih duduk di bangku SMA. Hasri Ainun Besari adalah wanita yang berhasil membuat Habibie terus mengingatnya bahkan hingga dia sedang merantau di Jerman. Dan ternyata Ainun ini adalah adik kelas Habibie ketika bersekolah di SMAK Dago Bandung.

Meski sempat menjalin kisah dengan perempuan Jerman (seperti yang diceritakan dalam film Rudy Habibie) rupanya pelabuhan akhir Habibie tetaplah pada Ainun. Bertempat di Rangga Malela, Bandung 12 Mei 1962, Ainun akhirnya resmi menyandang status sebagai istri Habibie. Akad nikah Habibie dan Ainun digelar secara adat dan budaya Jawa, sedangkan resepsi pernikahan digelar keesokan harinya dengan adat dan budaya Gorontalo di Hotel Preanger Bandung.

Habibie dan Ainun setelah akad nikah
Ainun pun lantas diboyong ke Jerman mendampingi Habibie yang masih belum menyelesaikan pendidikannya. Hidup berumah tangga dengan status mahasiswa dan hidup di negeri orang tentu bukan hal yang mudah bagi Habibie.

Berbagai cara pun dilakukan untuk bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Kerja keras dan berhemat mulai dari berjalan kaki menuju tempat bekerja biasa dilakukan Habibie. Begitupun dengan Ainun, mengantri di tempat pencucian umum juga dilakukan untuk berhemat.

Poster film Habibie & Ainun
Kisah perjalanan pasangan Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih dikenal dengan BJ Habibie dengan sang istri Ainun Habibie disebut sebagai Romeo-Juliet nya Indonesia. Bahkan Faozan Rizal tak segan menjadikan cerita romantisme Habibie Ainun untuk menjadi sebuah film yang membuat banyak orang meneteskan air mata. Yang diperankan secara apik oleh Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari.

3. Perlahan Impian Itu Terwujud

Habibie muda dengan pesawatnya 
Begitu meraih gelar doctor ingenieur pada 1965, Habibie langsung mendapat pekerjaan di Perusahaan Penerbangan Messerschmitt-Bolkow-Blohm (MBB). Di perusahaan yang berkantor utama di Hamburg Jerman ini, Habibie mengawali karir sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktur Pesawat Terbang.

Selang empat tahun, Habibie mendapat kedudukan sebagai Kepala Divisi Metode dan Teknologi dalam industri pesawat militer dan komersial. Lagi-lagi dalam empat tahun, Habibie kembali mendapat jabatan baru. Kinerjanya membuatnya dipercaya menjadi Direktur Teknologi merangkap Vice President di perusahaan tersebut selama lima tahun. Dia menjadi satu-satunya orang Asia yang dipercaya sebagai Vice President di MBB.

Memiliki karir cemerlang di MBB tidak membuat Habibie lupa dengan negara tercinta. Pada 1968, sebanyak 40 insinyur Indonesia berhasil mendapat pekerjaan di MBB berkat rekomendasinya. Rupanya hal itu dilakukan untuk mempersiapkan sumber daya jika sewaktu-waktu menciptakan produk kedirgantaraan di Tanah Air. Hingga pada tahun 1978, Habibie mendapat kedudukan sebagai Penasihat Senior bidang teknologi di MBB.

Habibie setelah bekerja di MBB
Pada masa itu, Habibie juga berhasil menemukan sebuah teori baru yang sangat bermanfaat bagi dunia penerbangan. Habibie muda menemukan cara bagaimana untuk menghitung keretakan (crack propagation on random) pada pesawat bahkan sampai ke bagian atom.

Sebelum adanya teori Habibie ini, adanya keretakan dalam pesawat yang sulit untuk dideteksi lebih awal. Jalan yang dilakukan adalah meningkatkan faktor keamanan dengan menambah massa konstruksi yang dipakai. Bobot pesawat pun akan bertambah sehingga tidak efektif dalam penerbangan.

Namun setelah muncul terobosan yang sering disebut Teori Habibie ini hal tersebut tidak lagi perlu dilakukan. Letak dan besar retakan bisa dihitung. Dengan begitu, standar keamanan pesawat meningkat. Teori ini pun sudah digunakan oleh berbagai industri maskapai di dunia.

4. Kembali dan mengabdi untuk negeri 


Berbincang dengan Presiden Soeharto 

Habibie kembali ke tanah air setelah diminta Presiden saat itu Soeharto untuk membantu pengembangan industri dan teknologi di Indonesia. Menjabat Dirut Pertamina, Menteri Riset dan Teknologi selama 4 periode berturut turut 1978-1998, menjadi Dirut Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN) dan PT. PINDAD.

Presiden Soeharto meninjau persiapan N250  

Dan yang cukup membanggakan Habibie akhirnya berhasil menciptakan sebuah mahakaryanya yakni Pesawat N-250 Gatot Kaca, sebuah pesawat turboprop berkapasitas 50-70 penumpang yang berhasil lepas landas pada tanggal 10 Agustus 1995 sebagai kado kemerdekaan 50 tahun Indonesia. Meski pada akhirnya proyek produksi pesawat tersebut terhenti akibat krisis moneter ditahun 1997.

Mantan Presiden Soeharto memberikan ucapan selamat
Karir puncak Habibie datang ketika dirinya diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia ke 5 mendampingi Presiden Soeharto yang kembali terpilih menjadi Presiden selama kurun waktu 31 tahun. Dan hanya berselang 2 bulan, Habibie menduduki puncak pimpinan negeri ini setelah dilengserkan nya Presiden Soeharto melalui aksi unjuk rasa mahasiswa secara besar besaran yang dikenal dengan "Aksi Reformasi 98".

Masa kepemimpinan Presiden Habibie pun tak berlangsung lama, pada tanggal 20 Oktober 1999 melalui sidang paripurna MPR RI yang menolak laporan pertanggungjawaban nya. Salah satu penyebabnya adalah dengan adanya referendum di Timor Timur yang akhirnya memisahkan diri dan menjadi negara Timor Leste.

Walaupun masa kepemimpinan nya yang terbilang paling sebentar, tetapi Habibie berhasil memberikan kontribusi seperti beberapa Undang-undang (UU) menjadi terobosan baru, yaitu UU Otonomi Daerah, UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, serta UU Partai Politik.

Selain itu, ia juga membebaskan atau memberikan peluang kepada masyarakat banyak untuk mengeluarkan pendapatnya. Hal ini membuat  bermunculannya berbagai partai politik sehingga aturan yang melarang berdirinya serikat buruh independen juga dihapus.

Dalam hal ekonomi di era Habibie nilai tukar dollar terhadap rupiah berhasil ditekan. Sempat melonjak di kisaran Rp 10 ribu bahkan hingga Rp 15 ribu, Habibie mengakhiri masa kepemimpinannya dengan nilai tukar rupiah yang menguat menjadi Rp 6.500. Bahkan hingga saat inipun rekor nilai tukar rupiah belum bisa mendekati ke nilai tersebut.

Dapur Jompo Bandung hasil inisiasi Habibie

Selepas turun dari pemerintahan Habibie lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tinggal di Jerman. Selain di Jakarta ternyata beliau pun memiliki sebuah rumah di daerah Sersan Bajuri Bandung yang telah ditempatinya sejak tahun 1980. Disekitar lingkungan tempat tinggalnya, Habibie dikenal sebagai sosok dermawan dan ramah, dua kata itu yang kerap terucap dari warga.

Peresmian RS Ginjal R.A Habibie 
Selain RS Ginjal R.A Habibie, dapur jompo yang dibangun pada tahun 1982 merupakan bukti kepedulian beliau terhadap lingkungan sekitar. Habibie pun membangun pemandian umum bagi warga dan juga membantu pembebasan lahan untuk pemakaman umum, pembangunan Masjid Nurul Iman dan fasilitas umum lainnya yang berada di Kelurahan Isola. Lokasinya tepat di belakang rumah BJ Habibie di Jalan Sersan Bajuri.

Ternyata BJ Habibie juga memiliki andil yang cukup besar dalam perancangan pesawat Dorier Do 31. Pesawat ini merupakan jet transportasi eksperimental milik Jerman Barat. Pesawat ini dirancang untuk memenuhi spesifikasi NATO. Namun karena tingginya biaya produksi dan masalah teknis lainnya, proyek dari Dornier Do 31 ini dibatalkan. Meski begitu, nama BJ Habibie masih terdaftar sebagi penyumbang ide dalam rancangan tersebut.

R80 yang rencananya akan terbang ditahun 2019

Ada juga R80 sebuah pesawat yang dirancang sedemikian rupa hingga memiliki pengamanan dan sistem keselamatan yang sangat tinggi bagi para penumpangnya. Selain itu, R80 juga dilengkapi dengan teknologi fly by wire yang memungkinkan pengendalian pesawat melalui sinyal elektronik.

Karya besar BJ Habibie ini dirancang dan dikembangkan olah PT Regio Aviasi Indonesia, perusahan perancangan, pengembangan, dan manufaktur pesawat terbang yang didirikan oleh BJ Habibie dan sang putra sulung, Ilham Akbar Habibie. Pesawat R80 rencananya akan melakukan uji coba penerbangan pertamanya di Bandar udara Internasional Kertajati, Jawa Barat. Sayangnya, sebelum sempat diuji coba, sang perancang telah berpulang.

Beberapa penghargaan yang berhasil diraih diantaranya Edward Warner Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan hadiah Nobel. ITB Bandung memberikan penghargaan tertinggi  Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana. Selain itu, karena dianggap berjasa bagi pemerintah Jerman, Habibie juga diberikan dua penghargaan sekaligus, yaitu Das Grosse Verdientkreuz dan Das Grosse Verdenstkreuz Mit Stern und Schulterband.

Sumber Foto : Antara, Habibie Center, dan dokumentasi istimewa











Komentar

  1. Tokoh yang sangat menginspirasi. Semoga kita bisa mengikuti jejaknya.

    BalasHapus
  2. Pak Habibie selalu menginspirasi bagi anak-anak muda untuk ikut serta memajukan bangsa🥰

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah satu cita cita yang dahulu jaman kecil selalu menjadi acuan

      Hapus
  3. Aku lupa kenapa ibunya memilih kota bandung ya sepeninggal suaminya? Padahal Beliau kan dari jawa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini juga masih belum dapat alasan nya dari berbagai sumber

      Hapus
  4. Pengen ke Bandung jugaaa. Belum pernah. Kuagendakan deh 😎

    BalasHapus
  5. Sejak awal hingga akhir, kisah Habibi mengundang decak kagum ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selalu terharu dengan perjalanan beliau terutama kisah cinta dengan ainun yang jadi sejarah

      Hapus
  6. Runut dan komplit bacanya enak, dari sini aq bsa mengenal eyang Habibi lebih dekat, smga sja bxk anak bangsa yg mengikuti jejak beliau. Agak sedih sbnrnya waktu pesawat pertama beliau trpaksa terhenti projeknya krna krisis moneter, namun cinta beliau akan negeri ini patut diacungi jempol

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih mba, masih banyak yang belum terungkap dari sosok beliau ini. Minimal artikel ini jadi salah satu informasi buat anak cucu kita kelak

      Hapus
  7. Lelaki yg luar biasa..

    Cerdas dan peduli pada sesama..

    Dan setia pada pasangan .

    Al fatiha buat pak habibie

    BalasHapus
  8. Cerita yang sangat inspiratif. Habibie adalah contoh bagus bagi generasi sekarang bahwa jabatan dan karier cemerlang di negeri orang rela ditinggalkan demi mengabdi kepada negara

    BalasHapus
  9. Pak Habibie memang memiliki pengabdian besar untuk negara yah. Ia memiliki cita-cita mulia untuk bangsa Indonesia. Bandung pastinya sangat berkesan untuk Pak Habibie apalagi bertemu dengan cinta sejati nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yupp benar sekali mba, hingga saat ini banyak orang yang kehilangan terutama yang telah merasa terbantu dengan jiwa sosial beliau

      Hapus
  10. Bapak BJ. Habibie ini salah satu tokoh favorit saya. Saking ngefans saya gak mau ketinggalan nonton film ttg kisah beliau dan beli buku biografi beliau..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama mba, dulu klo pas jaman SD ditanya cita cita mau jadi apa, aku jawab pengen kaya Habibie

      Hapus
  11. Sampai sekarang saya masih takjub sama Pak Habibie, padahal Indonesia saat itu baru merdeka ya, kok bisa lho, kuliah di German. Pasti waktu itu lebih susah kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kang apalagi Ibu pak Habibie sudah ditinggalkan suaminya harus membesarkan dan membiayai anak anaknya sekolah termasuk pak Habibie.

      Hapus
  12. Pak Habibie ini bener-bener luar biasa. Semoga semua baktinya berbuah menjadi pahala jariah.
    Btw Kang, itu Dapur Jompo masih adakah sampai sekarang? Aku baru tau dari postingan ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aminn. Masih teh pas almarhum meninggal dapur jompo jadi rame banyak yang ngunjungin

      Hapus

Posting Komentar