Mengguar Sejarah Pencak Silat Nampon Di Wilayah Situ Bolang Bandung Barat


Keberadaan pencak silat memang tidak bisa dipisahkan dengan sejarah dan kebudayaan Jawa Barat. Hampir disemua daerah di Jawa Barat pencak silat sudah menjadi kesenian dan olahraga yang mendarah daging sejak dahulu bahkan hingga saat ini. Pencak Silat sendiri merupakan bentuk kesenian yang di dalam penyajiannya sarat dengan permainan atau ketangkasan bela diri. Jenis kesenian ini sering disebut juga maenpo, usik atau ibing pencak.

Berbagai jenis aliran pencak silat yang muncul sejak abad ke-17 dengan di pelopori pencak Cimande yang merupakan aliran tertua untuk ibing pencak di tanah Pasundan. Selain itu ada aliran Sera (aliran kera), Pamacan (aliran harimau) dan Trumbu (pertarungan tongkat) merupakan aliran pencak silat yang didirikan Embah Kahir yang merupakan pendiri aliran pencak Cimande.

Pencak Silat aliran Nampon di Situ Bolang 

Ada juga aliran pencak Cikaret yang masih berasal dari Cikalongkulon, serta pencak Sahbandar yang awalnya berasal dari Pagaruyung Sumatera Barat namun dikembangkan di daerah Sabandar Karang Tengah Cianjur. Kemudian aliran Pencak Cikalongan yang dipelopori oleh RH Ibrahim dan kemudian mempunyai seorang murid bernama Nampon. Yang kelak nama Nampon menjadi sebuah aliran pencak silat yang menyebar ke berbagai daerah di tanah air.

Siapakah Nampon itu?



Nampon atau biasa dipanggil Uwa Nampon adalah pendiri dan guru besar perguruan pencak silat Nampon. Beliau lahir di Ciamis tahun 1888 dan meninggal di Ngamprah pada tahun 1962. Sekitar tahun 1900 an setelah berkeliling ke berbagai perguruan, Uwa Nampon memutuskan untuk belajar kepada RH Ibrahim pendiri aliran pencak Cikalongan Cianjur.

Setelah wafatnya sang guru , Uwa Nampon menjadi guru di perguruan pencak Cikalong dan berhasil membuahkan aliran silat bertenaga dalam 10 jurus gabungan dari seluruh pelajaran dan pengalamannya.


Baru pada tahun 1932 Nampon mulai membuka padepokan pencak silat di daerah Caringin Ngamprah masih disekitar kawasan Situ Bolang. Pada waktu itu di Bandung ada seorang pendekar yang bernama Tamim Mahmud yang tinggal di daerah Kopo. Dia sudah menjajal kemampuannya ke beberapa pendekar silat, tetapi tidak ada yang mampu mengalahkan dia.

Hingga akhirnya Tamim mendengar kabar bahwa di daerah Ngamprah ada sebuah perguruan silat yang berbeda dari yang lain. Selanjutnya dia menemui Uwa Nampon di perguruannya dan mencoba menjajal ilmu beladiri nya. Pada akhirnya Tamim Mahmud menyerah kalah bahkan selanjutnya dia berguru kepada Nampon.

Uwa Nampon (duduk tengah)
Pada tahun 1937, Uwa Nampon tidak lagi mengajarkan ilmunya di Ngamprah melainkan pindah ke jalan Kopo tempatnya Tamim Mahmud. Pada waktu itu perguruan sudah menggunakan nama Tri Rasa dengan murid-muridnya kebanyakan dari kalangan
mahasiswa.

Presiden Soekarno dan Pencak silat
Bung Karno dan pencak silat
Ada cerita menarik didalam perjalanan berkembangnya aliran pencak silat Nampon di wilayah Bandung. Di daerah Kopo tempatnya Tamim Mahmud tinggal banyak mahasiswa yang belajar silat ditempat itu. Kebanyakan mahasiswa THS, Siswa Kweek School, AMS MULO, Arabach Scholl, HBS dan OSVIA.

Pada waktu itulah Bung Karno (nantinya menjadi Presiden Republik Indonesia yang pertama) yang kala itu sedang menuntut ilmu di Kota Bandung bersama dengan Moh. Natsir memperlajari pencak silat dan berguru kepada Uwa Nampon. Bung Karno sendiri bertemu dengan Uwa Nampon ketika sama sama menjadi tahanan zaman Belanda.

Perkembangan Pencak Silat Nampon Kini


Seiring perkembangan zaman, berbagai perubahan dan arus budaya luar yang masuk ke Indonesia lambat laun semakin mempersulit berkembangnya pencak silat di masyarakat pada umumnya.

Pamor pencak silat kembali naik setelah kemunculan aktor aktor laga seperti Iko Uwais, Yayan Ruhiyan, Cecep Arif Rahman yang mengangkat bela diri pencak silat disetiap film mereka bahkan hingga menembus perfilman Hollywood.

Perkembangan pencak silat aliran Nampon sendiri saat ini sudah menyebar hampir diseluruh wilayah Indonesia bahkan hingga ke luar negeri. Itu terlihat dengan berdirinya Paguron Pencak Silat Nampon (PPSN) di tahun 1993 yang merupakan perkumpulan paguron (perguruan) yang berakar aliran Nampon.

Menurut para ahli waris di kampung Situ Bolang, selain Uwa Nampon ada beberapa tokoh besar persilatan lainnya seperti Abah Endin, Abah Emuh, Abah Amir, Ema Amah, Aki Idil, Uyut Jayis, dan Ema Iting. Saat ini di kampung Situ Bolang sendiri perguruan Pencak Silat Nampon sekarang diurus oleh Abah Kandi dan dibantu menantunya Abah Uha.

Komentar

  1. keren ulasannya kak,

    www.rajaunik.co.id

    BalasHapus
  2. Wis menarik nih. Ikut liat langsung pencak silatnya bikin kita tambah semangat nih. Tiap daerah pasti ada dan khasnya. Di Padang aja ada banyak perguruan silatnya.

    Salam BCC

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener bang, itu aja ternyata ada aliran yg berasal dari pagaruyung

      Hapus
  3. Saya tau tentang pencak silat sangat bermanfaat informasi seperti ini.

    BalasHapus
  4. Wah hebat banget ternyata sejarah silat di Indonesia ya
    Saking melegendanya sampai Iko Uwais belajar disini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iko Uwais gak belajar di perguruan ini mbu. Tapi Iko Uwais menjadi salah satu pemicu terkenalnya pencak silat Indonesia.

      Hapus
  5. Wahh ini toh sejarah pencak silat.

    Aku pun baru tahu klo bung karno bisa silat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini hanya sejarah aliran silat Nampon mba, bukan sejarah yang pertama adanya pencak silat hehehe

      Hapus
  6. Pencak silat asli Indonesia ya, dengan perguruan yang masing-masing memiliki sesepuh.
    Aku waktu masih SD perna ikut kegiatan pencak silat, tapi cuma setahun hahahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku malah pengen belajar lagi pencak silat sekarang teh hehehe

      Hapus
  7. Aku dulu sempat ikutan pencak silat, cuma beberapa tahun aja langsung ke luar karna ga ada motivasi yang kuat haha

    BalasHapus
  8. Pencak silat selain sebagai salah satu ilmu bela diri juga merupakan bagian dari kebudayaan kita ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba karena dulu nya justru lebih dikenal ibing atau tarian silat

      Hapus
  9. Ya Allah jadi inget zaman SMA aktif di eskul silat huhu, latihannya malem jam 1 wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wadaw malem banget latihannya mba hehehe

      Hapus
    2. apa data ini valid kang, kalo valid saya mau gunakan sebagai sumber untuk membuat buku mengenai sejarah & kesenian bela diri Nampon, sebagai tugas kuliah, hatur nuhun

      Hapus
    3. Data ini saya dapatkan dari hasil kajian BAPPEDA KBB mengenai berbagai aspek terutama seni budaya dan sejarah daerah Situ Bolang

      Hapus
  10. PPS PANDAWA juga berguru ke uwa nampon 👍🏼

    BalasHapus
  11. apa data ini valid kang, kalo valid saya mau gunakan sebagai sumber untuk membuat buku mengenai sejarah & kesenian bela diri Nampon, sebagai tugas kuliah, hatur nuhun :)

    BalasHapus
  12. Saya juga belajar nampon sampai 8 jurus, termotivasi oleh musuh tak disangka sangka pengen ningkatkan skill dah

    BalasHapus
  13. ada kelompok latihan nampon yg "tertutup", yg agak "sulit" untuk diskusi ilmu pencak,,entah karena takut atau kuatir ilmunya diserap orang luar yg bukan anggotanya atau gmn...justru dg "ketertutupan" itu malah meninggalkan "kesan" terhadap pihak lain jadi gak berminat ingin tahu lebih dalam.

    BalasHapus

Posting Komentar