Cerita Perjalanan Winner Trip MLDSPOT Content Hunt Season 3 To Derawan (Bagian 2)


Melanjutkan cerita sebelumnya pagi pagi buta saya sudah terbangun oleh alarm yang disetting sebelum tidur tadi. Ahh padahal baru sejaman lebih tidur karena asyik nya ngobrol dengan Ferry semalam. Selesai dari kamar mandi langsung Ferry saya bangunkan. Lebih parah ternyata Ferry baru setengah jam tidur katanya hehehe.

Saya mencoba hubungi Bugar sama Rokhmad di kamar sebelah untuk segera check out. Dan tau gak kita check out jam berapa?? Jam 02.15 pagi hehehe. Karena kita harus mengejar waktu flight jam 04.55 WIB serta persiapan take beberapa video untuk keperluan dokumentasi ketika berada di Bandara Soekarno Hatta nanti.


Setelah check out dan mengambil sarapan yang sudah disiapkan oleh petugas hotel, kami pun langsung berangkat menggunakan taxi menuju bandara. Setibanya di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta kita langsung berkumpul sambil briefing dengan team dokumentasi untuk persiapan dan menunggu para kurator yang belum tiba.

Baca juga : CERITA PERJALANAN WINNER TRIP MLDSPOT CONTENT HUNT SEASON 3 TO DERAWAN (BAGIAN 1)

Selang beberapa waktu para kurator tiba di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Mba Trinity, Mba Ade, dan Om Boylagi berkenalan dengan peserta, team MLDSPOT serta team dokumentasi. Kami take beberapa video sambil menunggu boarding. Pagi itu untuk pertama kalinya saya bertemu dengan Mba Trinity salah satu idola yang membuat saya termotivasi ingin menjadi seorang travel blogger.


Serasa gak percaya aja bisa ketemu bahkan bakalan barengan selama 5 hari ke depan di Derawan. Alhamdulillah puji syukur ketika satu persatu keinginan kita bisa dikabulkan Allah tanpa pernah kita tahu bahwa hal tersebut bisa terjadi. Salah satu nya bisa berangkat ke Derawan dan bonusnya barengan sama para kurator kece tentunya.

Pesawat pun membawa kami menuju ke Balikpapan karena untuk sampai menuju pulau Maratua, kami harus transit dulu di Balikpapan serta dilanjutkan menuju Berau. Sebenarnya ada penerbangan dari Berau menuju Maratua akan tetapi kami memilih melanjutkan perjalanan dari Berau menuju pelabuhan Tanjung Batu menggunakan jalur darat.


Perjalanan dari Bandara Berau menuju pelabuhanTanjung Batu pun terbilang lumayan panjang sekitar 4 jam menggunakan mobil dengan track jalan yang tidak terlalu mulus. Kami sempat beristirahat dahulu untuk makan siang di warung makan entah daerah mana karena sinyal provider di handphone sudah tidak ada satu pun yang muncul.

Jalanan yang lurus dan membentang yang di sampingnya hanya lahan pertanian yang gersang tanpa adanya rumah penduduk, ditambah hanya beberapa kendaraan saja yang berpapasan membuat sopir menancap gas semakin cepat. Udah kaya ikutan rally Paris-Dakkar aja ngebutnya hehehe.


Tiba di Pelabuhan Tanjung Batu kami beristirahat sejenak melepas pusing akibat ulah sopir yang curiganya mantan sopir metro mini 69 hehehe. Barang barang pun mulai dipindahkan ke speedboat yang sudah disiapkan. Penasaran pun muncul karena saya belum mendapatkan sinyal untuk mengecek lokasi ataupun jarak yang akan ditempuh, akhirnya saya berinisiatif menanyakan berapa lama perjalanan menuju Maratua.

Dan...taraaa perjalanan kami masih harus ditempuh selama 2 jam menggunakan speedboat hahaha what a great day gerutu dalam hati. Perjalanan pun dimulai. Sebenernya 2 jam perjalanan di laut saat itu masih gak terasa dibanding pengalaman dulu ketika saya liputan ke Banda Neira Maluku. Dari Pelabuhan Ambon ke Banda Neira menghabiskan waktu selama 6 jam. Itupun menggunakan kapal cepat, kebayang kan kalo menggunakan speedboat seperti yang saya pakai ke Maratua ini? Hahaha.


Setelah drama 2x 60menit di atas speedboat dengan beberapa orang yang jackpot, akhirnya kami sampai di tempat tujuan Pulau Maratua. Kami beristirahat sejenak didepan office dari Maratua Paradise Resort yang akan menjadi tempat istirahat kami untuk 2 hari kedepan.

Setelah selesai pembagian kamar kami pun langsung bergegas untuk beristirahat karena masih ada sekitar 2 jam sebelum makan malam dan sharing season jam 7 malam nanti. Saya memilih untuk mandi dan merebahkan badan sejenak sebelum akhirnya keluar lagi untuk mengambil foto pemandangan sunset yang sangat sayang untuk dilewatkan.


Kami kembali berkumpul untuk mencicipi makan malam yang sudah disediakan sambil berbincang rencana perjalanan besok hari. Suasana masih terlihat canggung, beberapa orang masih terlihat memisahkan diri beberapa kelompok. Sebelum akhirnya Koh Alvin salahsatu dari team brand mldspot mencairkan suasana dengan mengajak beberapa orang bermain game undecover.

Berkat game undercover itulah akhirnya suasana mencair. Gak ada yang namanya kurator, pemenang, panitia, semuanya larut dalam suasana yang hangat dengan canda gurau bahkan tertawa yang lepas malam itu. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Kami pun sepakat untuk beristirahat ke kamar masing-masing karena besok petualangan sebenarnya akan dimulai.


Hari kedua di Maratua suasana terasa sedikit berbeda, ketika terbangun di pagi hari yang terdengar hanyalah desiran ombak yang menyisir pasir pantai di sekitar resort tempat kami menginap. Pagi setelah sarapan semua rombongan langsung menaiki speed boat yang sudah menunggu di dermaga. Tujuan pertama kita hari adalah menuju Danau Kakaban di Pulau Kakaban.

Pulau Kakaban ini merupakan salah satu pulau terluar di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Pulau yang luas danau nya 80 persen lebih besar dibandingkan dari daratannya. Dan yang menjadikan Danau Kakaban ini begitu istimewa adalah air yang berada di danau nya ini berasal dari rembesan air laut dan kucuran hujan.


Dan danau ini juga merupakan habitatnya ubur-ubur mini yang tidak menyengat yang jumlah nya mencapai ribuan. Ada dua jenis ubur-ubur yang menjadi endemik danau Kakaban ini, Golden Jellyfish dan Moon Jellyfish. Masing-masing beda warna, dari jingga, kemerah-merahan, putih, bahkan ada yang terlihat seperti ungu muda.

Kami berjalan menaiki tangga diantara bebatuan terjal menuju danau. Menurut Mba Trinity saat pertama kali dirinya ke danau Kakaban ini belum ada tangga kayu seperti sekarang. Kami akhirnya tiba di danau seluas 5 km² yang menurut cerita danau ini merupakan danau prasejarah yakni zaman peralihan Holosin. 


Saya dan para pemenang beserta kurator berenang di danau ini bersama ribuan ubur ubur yang tersebar di danau ini. Setelah puas berenang dan mengabadikan kegiatan di danau Kakaban ini, kami pun bersiap turun ke dermaga untuk makan siang serta melanjutkan perjalanan kami hari ini. Ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan buat saya, karena danau Kakaban ini merupakan salah satu wishlist traveling yang saya impikan.

Perjalanan selanjutnya kami pun mengunjungi tempat yang tak kalah eksotisnya di Kepulauan Derawan yaitu Goa Halo Tabung atau Goa Haji Mangku. Sebuah goa bawah air yang berada di tengah sebuah pulau yang dikelilingi pepohonan dan batu karang, hampir mirip seperti Danau Kakaban yang air nya payau. Lokasinya pun hanya beberapa meter dari pinggir pantai, hanya kita perlu berhati-hati untuk melewati jalan yang dipenuhi batu batu karang terjal. Menurut sejarahnya pengambilan nama goa tersebut merunut kepada penemu goa tersebut yaitu Haji Mangku.

https://instagram.com/trinitytraveler 
Kegiatan yang bisa kita lakukan di Goa Haji Mangku sendiri adalah dengan kita meloncat dari ketinggian 3 meter dari atas batu karang untuk menikmati segar dan indahnya warna air di Goa Haji Mangku yang kebiru-biruan mirip seperti di dalam laut. Perlu sedikit waktu untuk mengumpulkan keberanian supaya bisa loncat ke dalam air yang terlihat bening sampai ke dasar ini.

Biarpun gak bisa berenang, untungnya tersedia rompi yang bisa jadi andalan biar saya tetap bisa membaur dengan yang lainnya. Sayang cuma sedikit foto foto saya saat berada disini, terlebih kondisi kamera go pro yang cuma satu jadi harus rebutan hehehe. Ternyata masih banyak keseruan kami menghabiskan 5 hari di Kepulauan Derawan ini. Tunggu kelanjutannya di bagian ke 3 Cerita Perjalanan Winner Trip MLDSPOT Content Hunt Season 3 To Derawan.



Komentar

  1. Aaaghhhhh ada mba trinityyyy, idolaku jugaaaa :D. Duuuh enak banget bisa bareng 5 hari gitu mas :). Akupun jd tergila2 dengan traveling itu Krn mba trin. Tp karena aku ga terlalu suka laut dan yg berbau wisata air, aku lbh ngikutin hal2 extreme yg mba trin lakuin, kayak bungy jumping di Macau tower, nyobain G max reverse bungy dan Giant swing di singapur, dan rollercoaster yg dia coba. :D. Dia itu bener2 bisa menginfluence orang ya mas :D. Baca bukunya aja udh bikin aku tergila2 traveling :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah mba, jadi unforgettable moment tentunya

      Hapus
  2. Btw ini perjalanan terakhir kita sebelum Si Kopid ya! Duh, kangennya jalan2 lagi!

    Hai, Fanny! Keren banget kamu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa beruntung banget bisa ngerasain liburan yang sangat berkesan bareng inspiring people 🙏

      Hapus
  3. Aaakkk, seruu banget siih
    Aku juga pengin ke sini. Keren ya banyak spot yg memanjakan mata dan menenangkan jiwa!

    BalasHapus
  4. Cuma tidur setengah jam?
    Saya bakal pingsan di jalan mungkin 😀😀😀
    Mangkaning danaunya meni keren, adem dan nyegerin

    BalasHapus
  5. Hihii...kebayang keseruannya yaa...dari mulai asyik masyuk sama temen terus perjalanan bareng penulis buku Traveler kondang sampai rebutan kamera Go Pro.
    WKwkkw~
    Semoga next travelling, uda pada bawa Go Pro masing-masing.

    Keren banget yaa...keindahan alam di Pulau Kakaban.

    BalasHapus
  6. Wah pulau derawan ini salah satu tempat wisata impianku nih. Padahal 1 pulau tapi ke sananya jauh banget. Heu

    BalasHapus
  7. MasyaAllah indahnya. Pengen bisa main ke sini, pantainya luar biasa istimewanya. Ngiler plesiran kemari dih

    BalasHapus
  8. Wah perjalanan menyenangkan pastinya. Btw cerita alarm itu mengingatkan perjalananku dgn teman tidur hanya dua jam ngejar penerbangan pagi alhamdulillah bersyukur ada alarm ... :D

    BalasHapus
  9. Ya ampun seneng banget bisa ikutan perjalnan ini kak..ke Derawan pula..salah satu destinasi impianku nih...Kan jadi pengen jalan-jalan..huhuhu

    BalasHapus

Posting Komentar