Manado : Sebuah Perjalanan Menjejakkan Kaki Pertama Kalinya Di Pulau Sulawesi

Sunset Diatas Tahura Bukit Tumpa

Awalnya memang tidak pernah terpikirkan sampai bisa menjadi seorang travel blogger yang bisa berkeliling ke berbagai tempat wisata di berbagai daerah (masih di) Indonesia. Berbekal hobi jalan jalan ataupun camping yang sudah dijalani sejak jaman sekolah, dan juga dibarengi dengan hobi menulis tentang apa saja yang pernah dilakukan ketika jalan jalan. Hingga saya pun bergabung dengan sebuah komunitas pariwisata (GenPI) yang pada akhirnya membawa saya terpilih menjadi team liputan di Kementerian Pariwisata.

Kota Manado menjadi tempat persinggahan saya dalam menjalankan tugas dari Kementerian Pariwisata untuk meliput event Festival Pesona Bunaken pada tahun 2019 lalu. Dan Manado ini merupakan kota pertama di pulau Sulawesi yang pada akhirnya bisa saya kunjungi. Jadi benar-benar excited banget ketika pertama kali diberitahukan akan diberangkatkan ke Bunaken khususnya bisa sekalian mengexplore kota Manado. 

Karena prinsip saya sesuai pepatah "Sekali mendayung dua tiga pulau terlewati", sekalian bekerja juga bisa mendapatkan banyak insight terutama konten untuk bahan tulisan saya. Jadi sambil bekerja bisa sekalian jalan jalan. Ya apalagi coba pekerjaan yang menyenangkan kalo bukan hobi yang dibayar hehehe.

Baca juga : TERNYATA DI INDONESIA PUNYA GURUN PASIR JUGA LHO!

Sebelum tengah hari saya beserta team sudah berada di bandara Soekarno-Hatta untuk bersiap melakukan perjalanan ke Manado dari Jakarta. Saya beserta team harus transit terlebih dahulu di Makassar sebelum akhirnya tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado pada petang hari nya. 


Setibanya di Bandara Sam Ratulangi kami dijemput oleh panitia lokal yang sudah mempersiapkan semua akomodasi selama kami di Manado ini. Tujuan pertama kami di Manado adalah God Bless Park atau taman berkat sebuah landmark kota Manado yang menjadi pusat berkegiatan para pemuda dengan pemandangan pantai di pesisir kota dan menjadikan God Bless Park ini menjadi salah satu ikon kota Manado.

Suasana yang hampir menjelang senja di God Bless park ini membuat para pengunjung yang mayoritas anak muda semakin ramai. Dengan beberapa fasilitas olahraga disediakan oleh Pemerintah kota Manado seperti lapangan basket, panjat tebing, voli, hingga arena skateboard ada di sini. Saya sendiri merasa iri melihat daerah-daerah yang bisa mendorong pembangunan fasilitas umum guna meningkatkan standar kebahagiaan masyarakatnya.


Selesai dari God Bless Park saya beserta team meneruskan perjalanan untuk segera check in di hotel untuk beristirahat sejenak sambil menunggu makan malam tiba. Kami menginap di Ibis Hotel Manado yang lokasinya tidak jauh dari venue pembukaan acara Festival Pesona Bunaken di Manado Town Square (Matos). Selain itu yang menjadi pilihan kami menginap disana adalah view kamar nya langsung menghadap ke laut Manado. Ahhh mantap betul pokoknya.

Malam nya saya bersama team liputan mencoba berkeliling mencari kuliner khas yang ada di sekitaran tempat kami menginap, alhasil kami hanya menemukan bubur manado dan es kacang merah sebagai pencuci mulut. Dikarenakan kami masih lelah dan tidak mau berlama lama diluar, selepas makan pun kami kembali ke hotel untuk beristirahat. 


Singkat cerita selepas sarapan pagi dan mempersiapkan segala keperluan kami untuk liputan, kami berangkat sekitar jam 10 pagi menuju venue pembukaan yakni Manado Town Square (Matos) Mall. Jarak nya pun tidak terlalu jauh, cukup berjalan kaki sekitar 5 menit dari hotel tempat kami menginap menuju lokasi.

Baca juga :REKOMENDASI 7 GLAMPING TERBARU DI BANDUNG RAYA

Acara pembukaan diisi penampilan group kolintang dari berbagai kelompok yang ada di Manado. Di Matos Mall ini pun berlangsung pameran dan gelar produk dari beberapa daerah yang mengikuti Festival ini. Bahkan ada beberapa undangan dari luar Sulawesi seperti Kalimantan, Jakarta, bahkan Papua. 

Sore harinya saya diajak oleh teman-teman untuk mencoba menikmati sunset di daerah Bukit Tumpa. Bukit Tumpa ini merupakan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) yang dikelola oleh Perhutani. Di Tahura Bukit Tumpa ini sering dimanfaatkan oleh para pengunjung sebagai tempat melepas penat atau sekedar menghirup udara segar di tengah hijaunya pepohonan dan cantiknya pemandangan pantai. Apabila sore hari, Gunung Tumpa ini menjadi spot terbaik untuk mendapatkan sunset dengan latar belakang lautan Manado dan pulau Bunaken.

Esok harinya pelaksanaan puncak acara Pesona Festival Bunaken dilaksanakan di pulau Bunaken yang rencananya dihadiri perwakilan dari pihak Kementerian. Untuk bisa mencapai Pulau Bunaken dapat di tempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari pelabuhan kota Manado. 

Ketika tiba di dermaga Bunaken kami disambut dengan tarian tradisional dan tabuhan alat musik seolah memberikan ucapan selamat datang di Bunaken. Pembukaan acara berlangsung dengan lancar dan tertib. Sambil beristirahat menikmati makan siang dan tentunya pemandangan Bunaken yang sangat memanjakan mata. 

Sayang sekali saya tidak bisa menikmati keindahan alam bawah laut yang sangat terkenal di Taman Laut Bunaken dikarenakan terbentur waktu yang terbatas. Saya pun berjanji suatu saat akan kembali untuk mengexplore Kota Manado dengan berbagai pesona keindahan nya. Semoga.

Komentar

  1. Wah keren ni aku blm pernah ke Sulawesi tapi banyak teman disana hehe

    BalasHapus

Posting Komentar