Disparbud Kabupaten Bandung Berinovasi Luncurkan Aplikasi Berbasis Android




Dunia Pariwisata di era revolusi industri 4.0 seperti saat ini sangat bergantung pada kejelian pihak pengembang baik itu swasta, BUMN, maupun pemerintah untuk mengkolaborasikan strategi pemasaran dengan dunia digital. Seperti tagline dari Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya " More digital, more personal. More digital, more global. More digital, more profesional".

Semakin digital maka pariwisata bisa menggunakan beragam aplikasi dan digital tools untuk menyentuh satu-persatu konsumen secara personal. Dan semakin digital maka akan bisa menjangkau konsumen global dari manapun dia berada di muka bumi ini. Dan semakin digital tata kelola dan management pariwisata akan lebih mudah dan profesional.

Itulah yang mendasari keinginan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung untuk membuat aplikasi berbasis android untuk meningkatkan promosi pariwisata di Kabupaten Bandung. Khususnya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kawasan Budaya Sabilulungan.

Karena pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah sektor migas. Namun hal itu tidak berlaku di Pariwisata Kabupaten Bandung, kenapa? Karena destinasi wisata di wilayah Kabupaten Bandung tersebut tidak memiliki kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Mengingat sebagian besar destinasi wisata tersebut milik BUMN (Perhutani, Perkebunan).

Kepala Bidang Promosi Disparbud Kabupaten Bandung, Vena Andriawan mengatakan kawasan Sabilulungan ini dibangun dengan biaya yang tidak sedikit dan ini merupakan aset yang sangat berharga, bukan hanya untuk sektor pariwisata saja akan tetapi untuk Kabupaten Bandung. Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk kawasan Sabilulungan ini baru mencapai 500 Juta tidak sebanding dengan biaya pembangunan nya.

Makanya kami mensiasatinya dengan membuat aplikasi dan portal kampungsabilulungan.com serta saat ini kami sedang membangun pusat informasi pariwisata Kabupaten Bandung yang berada di Kawasan Budaya Sabilulungan, tutur Vena, Senin (15/10/2018).

Kawasan Budaya Sabilulungan, mempunyai sejumlah tempat yang bisa dijadikan pariwisata, seperti Puseur Elmu atau Sains Center yang terdapat berbagai destinasi di antaranya bioskop 4D. Selain itu, terdapat juga Gedung Sabilulungan yang bisa berfungsi sebagai tempat pertunjukan musik, tari, teater dan seminar.

Dalam pemaparannya di kantor Disparbud Kabupaten Bandung didepan para penggiat pariwisata, komunitas, Diskominfo, serta BKD Kabupaten Bandung Vena menjelaskan, aplikasi sistem informasi budaya sabilulungan tersebut akan berisi informasi seperti jadwal kegiatan selama satu tahun, booking system dan juga informasi keunggulan kawasan sabilulungan.

Tidak hanya itu, pihak disparbud juga bekerjasama dengan vendor telekomunikasi nasional dengan jenis promosi seperti sms blast dan LBA System atau sms yang otomatis dikirim ketika melintas di sekitar kawasan. Rencananya aplikasi serta portal tersebut akan dilaunching pada 22 November mendatang.

Komentar