Pentingnya Literasi Keuangan Dan Teknologi AI Credit Scoring Dalam Mengembangkan UMKM Saat Ini

"Kang punya channel untuk bantu permodalan nggak aku rencananya mau buka usaha nih tapi terkendala untuk modal awal". Itulah salah satu potongan chat dari temen aku salah seorang yang ingin mengembangkan usaha tetapi terkendala dengan modal. Mungkin terdengar klise, tapi memang seperti itu yang terjadi selama ini yang menjadi salah satu kendala terbesar untuk para pelaku UMKM selain susahnya pemasaran hasil produknya  adalah terkendalanya faktor modal. 

Ternyata memang sulit juga ya untuk mendapatkan modal berusaha dengan cara dan proses  yang gampang apalagi untuk pelaku UMKM. Padahal saat ini peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha. Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5%, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

Kembali ke permasalahan sulitnya mendapatkan fasilitas permodalan dari lembaga pembiayaan ataupun perbankan untuk pelaku UMKM, tidak seluruhnya karena faktor ribetnya alur birokrasi dalam proses pengajuan pinjaman saja. Minimnya literasi keuangan dalam hal ini pengetahuan para pelaku UMKM untuk bisa memenuhi hal-hal yang diperlukan dalam memuluskan proses pengajuan pinjaman ke lembaga keuangan baik dari segi persyaratan maupun faktor penentu dalam proses pinjaman yakni credit scoring.


Credit scoring sendiri merupakan proses penilaian risiko kredit yang dilakukan oleh lembaga keuangan atau pemberi pinjaman untuk mengevaluasi kemampuan seseorang atau entitas dalam membayar kembali pinjaman. Tujuannya adalah untuk mengukur risiko kredit yang terkait dengan pemberian pinjaman kepada individu atau bisnis tertentu.

Proses credit scoring melibatkan pengumpulan data dan informasi terkait dengan riwayat kredit calon peminjam, termasuk riwayat pembayaran tagihan, jumlah pinjaman yang diambil, histori kredit, jumlah hutang yang dimiliki, serta data lainnya yang relevan. Data ini digunakan untuk menghitung skor kredit, yang merupakan angka yang mencerminkan risiko kredit individu atau bisnis.

Mengenal Amartha Mikrofinance 

Didirikan pada tahun 2010, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) hadir dengan tujuan untuk memberdayakan para perempuan yang terkendala modal, tanpa memandang status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan. Amartha juga menghubungkan pengusaha pedesaan dengan pemberi pinjaman yang bekerja melalui platform digital P2P (peer-to-peer). 

Selain itu, perusahaan ini juga menghubungkan pemberi pinjaman dan peminjam yang merupakan pengusaha kecil, namun memiliki energi yang kuat untuk mendukung bisnis mereka untuk kepentingan keluarga mereka. Terutama usaha yang dikelola dan dikembangkan oleh wanita yang tidak bisa mengakses teknologi, juga masalah pendanaan.


Komentar